Beginilah Sejarah Kota Lud, Tempat Dajjal Terbunuh

Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa Nabi Isa Alaihis Salam akan turun ke muka bumi. Dia yang selama ini dikabarkan telah wafat, di akhir zaman kelak akan muncul kembali, dan membantu manusia. Membantu apa? Tentunya, membantu musuh yang paling nyata, yakni Dajjal.

Ya, sosok Dajjal begitu membahayakan manusia, khususnya kaum Muslimin. Sebab, ia adalah sosok yang mampu menggoyahkan keimanan seseorang. Apa yang terlihat benar darinya ternyata salah, dan apa yang terlihat salah ternyata benar. Sehingga, banyak orang terkecoh dengan hal ini.
Oleh sebab itulah, Nabi Isa diutus oleh Allah untuk membunuh Dajjal dan memberi petunjuk pada jalan kebenaran. Dan dikisahkan bahwa Nabi Isa akan berhasil membunuh Dajjal di gerbang kota Lud. Lantas, seperti apa kota tersebut? Orang-orang Yahudi memberi nama kota tersebut sebagai Lod. Negara-negara Arab memberikan nama Al-Lud atau Lud. Kota ini tak besar, hanya sekitar 13 kilometer.
Pada ribuan tahun yang lalu, kota ini diketahui oleh Diospolis Lydda. Terletak di daerah pusat Israel. Lud terletak sekitar 15 kilometer dari arah tenggara Tel Aviv. Saat tahun 2011, penduduk kota sekira 70 ribu. 80% dari mereka yaitu orang-orang Yahudi dan sisanya yaitu orang Arab.
Padahal sebelumnya, kota ini diisi oleh orang-orang Arab yang Muslim. Akan tetapi, saat tahun 1948, Israel berhasil menduduki kota tersebut. Alhasil, banyak penduduk Muslim yang telah dikeluarkan. Selanjutnya mereka memperluas proyek untuk membuat pemukiman Yahudi di wilayah tersebut.
Jikalau kita mempelajari sejarah kota Lud ini, diketahui bahwa kota ini mungkin telah ada sejak 5600 SM. Hal ini didasarkan saat usia tembikar dan barang-barang arkeologi menemukan sejumlah tempat. Sejarah telah mencatat sejumlah Emperium pernah menaklukkan kota kecil ini.
Pada abad ke-15 SM, kota Lud berkembang sebagai pusat pemikir Yahudi dan perdagangan. Akan tetapi, saat tahun 70 Masehi, Lud ditaklukkan oleh penguasa Romawi. Pada perang ini, Roma sukses menjadikan penduduk di sana sebagai budak dan menghancurkan kota tersebut.
Saat berada dalam pengaruh kekuasaan Romawi, kebanyakan orang di kota ini menganut agama Kristen. Tak cuma itu, penguasa Romawi terus berusaha mengkristenkan penduduk yang tinggal di wilayah itu.
Cahaya Islam mulai nampak di kota tersebut saat tentara Islam yang dipimpin oleh Amr Ibn Al-Ash menaklukkan Lud. Akan tetapi, kemenangan itu tak berlangsung lama. Terjadinya perang salib mampu mengambil alih kembali kota Lud oleh orang-orang Kristen.
Akan tetapi, ketika tentara Islam pada perang salib selanjutnya dipimpin oleh Salahuddin Al-Ayubi, akhirnya mampu merebut kembali kota itu. Dan seiring berjalannya waktu serta pergantian era, Kekhalifahan Utsmanniyah mulai berkembang.
Hingga 1948 Lud masih terletak di bawah pemerintahan Palestina. Saat itu, populasi penduduk Muslim berjumlah sekitar 20 ribu orang, dan hanya sekitar dua ribu orang Kristen. Akan tetapi, saat Juli 1948 Israel merebut dan menduduki kota ini seperti dijelaskan di atas.

No comments:

Post a Comment

Copyright © Suara Muslim. All rights reserved. Template by CB