Meninggal di Bulan Puasa Pasti Khusnul Khotimah? Ini Penjelasan Sebenarnya...

Semua bulan memang baik, tapi sebagai muslim tentu kita tahu betapa istimewanya bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan yang lain.

Dimana di bulan ini, Allah SWT menjanjikan banyak sekali pengampunan dan juga pahala berlipat ganda hingga ratusan kali bagi orang yang menjalankan perintah-Nya.


surarakyatindonesia.org

Karena keistimewaan itu menjadikan banyak orang yang berpendapat jika ada yang meninggal di bulan Ramadan bakal langsung masuk surga, bebas dari siksa kubur, juga dinilai khusnul khotimah. Benarkan demikian? Itu hanya mitos. Mengutip bombastis, berikut penjelasan tentang kematian di bulan Ramadan.

Meninggal di bulan Ramadan pasti khusnul khotimah. Hal ini belum tentu!

Khusnul Khotimah ataupun Su'ul Khotimah kematian seseorang adalah tergantung dari amal ibadahnya. Sedangkan waktu dan tempat yang mulia tidak membuat penghuninya mulia. Imam Malik pernah meriwayatkan, bahwa bulan Ramadan sejatinya tidak mensucikan siapapun, yang mensucikan seseorang adalah amalnya.


Ilustrasi meninggal via umma-mobie.in

Contohnya saja, begitu penjahat atau bahkan kriminal yang meninggal di bulan Ramadan. Apa si penjahat tersebut meninggal khusnul khotimah? Begitu juga sebaliknya, orang-orang shaleh juga banyak yang meninggal di luar bulan ramadan. Perkara khusnul khotimah bukan hal yang bisa didapatkan dengan mudah. Butuh amalan yang ‘cukup’ untuk mendapatkannya.

Meninggal di bulan Ramadan berbeda dengan meninggal saat berpuasa

Meninggal di bulan Ramadan dengan meninggal saat berpuasa tentu berbeda. Di mana letak perbedaannya? Tentu pada amal yang dikerjakan. Ketika seorang hamba meninggal saat tengah berpuasa, bisa dipastikan bahwa ia tengah melakukan amal shaleh.


Meninggal saat ibadah via info makkah

Itu yang disebut dengan meninggal dalam kondisi khusnul khotimah. Rasulullah SAW juga pernah menjelaskan bahwa seseorang yang meninggal dalam kondisi berpuasa dengan ikhlas, pasti akan dimasukkan dalam surga.

Meninggal di bulan ramadan, pasti bebas siksa kubur? Wallahu a’lam


Orang yang meninggal di bulan ramadan berbeda dengan orang yang tutup usia di hari Jumat. Pasalnya, diketahui jika meninggal di Jumat dianggap istimewa. Hal itu disebabkan adanya jaminan dari Rasulullah SAW yang mengatakan jika orang yang meninggal hari Jumat tidak akan ditanya di dalam kubur.

"Setiap muslim yang meninggal di hari jumat atau malam jumat, maka Allah akan memberikan perlindungan baginya dari fitnah kubur." (HR. Ahmad 6739, Turmudzi 1074 dan dihasankan al-Albani).


Ilustrasi alam kubur via cahayametafisika.wordpress.com

Sedangkan untuk meninggal di bulan Ramadan, tidak dijumpai dalil tertentu yang memberikan jaminan khusus. Jadi, bagaimana nasib si mayit yang meninggal saat bulan Ramadan hanya Allah yang Maha Mengetahui.

Meninggal di bulan Ramadan, langsung masuk surga?

Bulan Ramadan memang mulia. Banyak juga orang yang beranggapan bahwa meninggal di bulan tersebut akan bisa langsung masuk surga. Benarkah demikian? Sejatinya, orang-orang yang bisa langsung masuk surga tanpa hisap adalah mereka para Rasul, nabi dan para syuhada. Sedangkan kita sebagai manusia biasa, hanya bisa berusaha untuk memperberat timbangan amalnya.


Ilustrasi via artikel.masjidku.id

Karena pasti akan ada saat di mana Allah menghitung amal dan dosa kita. Masih berhubungan dengan poin pertama, bahwa waktu meninggal tidak akan membuat seseorang menjadi mulia. Hanya amal yang bisa memuliakan seseorang.

Itulah fakta tentang meninggal di bulan Ramadan yang kerap bikin orang salah kaprah. Tentu semua mendamba surga, ingin terbebas dari siksa kubur, dan berharap khusnul khotimah. Sayang hal-hal macam itu tak mungkin didapat secara instan. Kapanpun meninggalnya, sebagai manusia kita hanya bisa berusaha menjalankan amal ibadah sebaik dan sebanyak mungkin.

Sumber : wajibbaca.com

No comments:

Post a Comment

Copyright © Suara Muslim. All rights reserved. Template by CB